JAKARTA (Parahyangan-post.com) - Google.org mengumumkan
pemberian hibah senilai US$1 juta kepada Yayasan Sayangi Tunas Cilik (mitra
dari Save the Children) untuk membantu meningkatkan persiapan risiko dan
mitigasi bencana di Indonesia. Bekerja sama dengan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), proyek percontohan selama satu tahun ini akan
berfokus untuk meningkatkan kesadaran dan aksi
masyarakat yang tinggal di wilayah berisiko tinggi dan rawan bencana.
“Bencana alam bisa membuat jutaan orang menjadi rentan dan keadaan ini
bisa sangat menyulitkan, terutama bagi anak-anak,” ucap Jacquelline Fuller,
Presiden Google.org. “Kami senang bisa mendukung Yayasan Sayangi Tunas Cilik
dalam upaya penting mereka untuk semakin meningkatkan persiapan bencana di
Indonesia.
Melalui
program ini, bersama-sama dengan relawan Google, kami ingin bekerja sama dengan
pemerintah dan organisasi lokal serta organisasi akar rumput lainnya, untuk
membangun kota dan masyarakat yang lebih tahan bencana. Jacqueline
Fuller, menuturkan melalui program pendanaan tersebut Google berkeinginan
bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, organisasi lokal, dan organisasi akar
rumput lainnya. “Untuk membangun kota dan masyarakat yang lebih tahan bencana,”
ujar Fuller di Jakarta, Jumat (15/3/2019). Google.org telah melakukan investasi
di Indonesia senilai lebih dari US$8 juta sejak tahun 2015. Hibah-hibah
sebelumnya difokuskan untuk membantu meningkatkan area-area penting lainnya
seperti literasi digital dan keamanan saat online.
Menteri
Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berharap
perusahaan-perusahaan lain di Indonesia mengikuti langkah Google terkait
mitigasi bencana. “Saya berharap perusahaan-perusahaan lain mengikiti apa yang
Google lakukan di Indonesia,” kata Rudiantara. Melalui hibah tersebut, Yayasan
Sayangi Tunas Cilik akan melakukan kampanye dan aksi masyarakat menggunakan
platform baik daring maupun luring guna memastikan gedung-gedung sekolah dalam
keadaan aman, serta masyarakat dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk
menghadapi situasi darurat. Adapun, program ini ditargetkan dapat menjangkau
lebih dari 500 ribu penduduk di mana sepertiganya adalah anak-anak. Sementara
itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sangat mengapresiasi kegiatan
tersebut. Dia juga berharap Google untuk membantu mitigasi bencana dengan
penggunaan data yang dimiliki Google. “Kita tahu bahwa dengan teknologi yang
dimiliki kita bisa memantau bencana secara lebih transparan,”ujarnya. Rudiantara
menambahkan Google juga bisa membantu untuk melakukan klarifikasi data terkait
informasi bencana. Sebab dalam situasi terjadi bencana seringkali bermunculan
informasi yang belum diketahui kebenarannya. “Nah google bisa memelopori
masalah check dan ricek informasi ini,”tegas dia.
Selina Sumbung, Ketua Yayasan Sayangi Tunas
Cilik, mengungkapkan bahwa melalui hibah Google.org ini, pihaknya akan
melakukan kampanye dan aksi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
nasional—menggunakan platform online dan offline—guna memastikan gedung-gedung
sekolah dalam keadaan aman, dan anak-anak serta masyarakat dapat mempersiapkan
diri lebih baik untuk menghadapi situasi darurat. Program ini diperkirakan
dapat menjangkau lebih dari lima ratus ribu penduduk, yang sepertiganya adalah
anak-anak. “Seiring waktu, kami berharap bisa bermitra dengan pemerintah,
sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk memperluas program ini ke lebih
banyak provinsi dan jutaan anak di seluruh Indonesia,” kata Selina. “Tujuan kami adalah
mengedukasi dan memberdayakan masyarakat untuk merencanakan dan bersiap
menghadapi situasi darurat, serta mengurangi jumlah korban dan anak-anak yang
terdampak bencana alam, yang jumlahnya sering kali mencapai ribuan setiap
tahunnya.” Ujar Selina.
Bambang Surya Putra, Plh. Direktur
Kesiapsiagaan dari BNPB, menegaskan bahwa antisipasi maupun mitigasi bencana
kini merupakan suatu keharusan bagi masyarakat. "Langkah-langkah ini
sangat menentukan dalam mencegah timbulnya banyak korban jiwa. Sistim
peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat di daerah bencana merupakan elemen
penting," kata Bambang, yang juga mengapresiasi inisiatif Google.org dan
Yayasan Sayangi Tunas Cilik ini, yang merupakan mitra lembaga internasional
Save the Children. . Di akhir konferensi pers, perwakilan dari Google.org,
Yayasan Sayangi Tunas Cilik dan BNPB dalam kesempatan tersebut juga ikut
mengkampanyekan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang akan dilaksanakan pada 26 April
2019.
(sumber : HKB/siaga)
(sumber : HKB/siaga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar