LUMAJANG (Parahyangan Post) - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menggelar pemeriksaan medis dan psikososial bagi penyintas erupsi Gunung Semeru, Senin (6/12/2021).
Sekretaris BSMI
Jakarta, Rizki Andita Noviar mengatakan kegiatan dilaksanakan di Pos
Pengungsian Balai Desa Penanggal, Lumajang.
Rizki menyebut jumlah
penyintas di Balai Desa Penanggal mencapai kurang lebih 220 jiwa. Mayoritas
yang berobat karena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) serta batuk pilek.
“Sementara yang luka
bakar sudah dirujuk ke Faskes terdekat. Selain layanan medis, BSMI juga
mendampingi secara psikososial karena situasi masih belum sepenuhnya aman,”
terang Rizki.
Rizki mengatakan saat
ini bantuan yang yang masih dibutuhkan adalah air mineral dan makanan siap
saji, pampers, bubur bayi, susu, sandal, selimut dan terpal.
Rizki menyebut
aktivitas hari ketiga aksi relawan BSMI selain pelayanan kesehatan adalah
pembukaan posko baru dan tetap membantu aktivitas evakuasi.
“BSMI sudah ada Posko,
Posko Pusat di Desa Penanggal kemudian posko pengendali di Sumber Wuluh dan
berencana akan membuka posko baru di daerah Pasirian,” sebut Rizki.
“Pagi ini juga warga
dari atas turun karena ada potensi lungsuran awan panas ditambah hujan yang
membuat material longsoran menjadi lahar dingin dan bisa berbahaya,” ungkap
Rizki.
Rizki menyebut relawan
BSMI dari kota/kabupaten lain di luar Lumajang sudah mulai berdatangan dan
bergabung dengan tim relawan BSMI di Lumajang.
“Dari BSMI Jakarta,
Jember, Surabaya dan Klaten sudah tiba di lokasi termasuk dari mahasiswa
kesehatan. InsyaAllah relawan siap berkolaborasi terutama untuk fase rescue
ini,” ungkapnya.
(nov/rls/pp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar