YANGON (Parahyangan Post) - KBRI
Yangon pada 9 Desember 2021 menyelenggarakan kegiatan bertajuk THAT’S WHAT
FRIENDS ARE FOR: Indonesia’s Contribution to Myanmar, bertempat di Wyndham
Grand Hotel, Yangon.
Sejak awal tahun 2021, selain menghadapi pandemi COVID-19, Myanmar juga mengalami gejolak politik dan kemanan. KBRI Yangon senantiasa berupaya mendukung masyarakat Myanmar sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh komunitas Indonesia di Myanmar dan
sahabat-sahabat Myanmar, Duta Besar RI untuk Myanmar, Prof. Dr. Iza Fadri,
mengatakan, “Setidaknya dalam tiga bulan terakhir, KBRI Yangon memberikan
dukungan sembako, masker, obat-obatan, dan fasilitas pendingin udara kepada sahabat-sahabat
Myanmar yang membutuhkan. Nilai dukungan tersebut mencapai USD4.700."
Mereka menyampaikan penghargaan
atas dukungan dari Indonesia, seperti ditekankan oleh Pendeta Sayar Sein Kyi,
“Anak-anak asuhan Hosanna Care Children Hostel kesulitan untuk tidur di musim
panas karena cucuran keringat yang berlebihan.
Di antara dua puluh mahasiswa Myanmar penerima beasiswa Indonesia, sepuluh di antaranya belajar online dari Myanmar karena pembatasan perjalanan internasional sebagai upaya untuk menekan penyebaran pandemi COVID-19. Mahasiswa lainnya telah berada di Indonesia sebelum pandemi. Mereka yang masih belajar online adalah mahasiswa Universitas Jambi, Universitas Andalas, dan Universitas Negeri Padang.
Dukungan tersebut disampaikan secara
resmi oleh Duta Besar Iza Fadri kepada U Thein Hlaing dari Tipika Nikaya Monastery, Pendeta Sayar Sein
Kyi selaku pemimpin Hosanna Care Children Hostel, dan Mr. Moosa A. Madha yang
merupakan Presiden Yangon Muslim Free Hospital.
Fasilitas pendingin udara dari
KBRI Yangon akan sangat membantu mereka untuk beristirahat dengan cukup,
sehingga keesokan hari mereka bisa fokus untuk beraktivitas.” Sementara itu,
dukungan makanan dan obat-obatan sudah tentu sangat esensial.
Selain dalam bentuk donasi, dukungan KBRI
Yangon kepada masyarakat Myanmar dilakukan melalui kerja sama dengan universitas-universitas
di Indonesia untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa Myanmar. Setelah lama
tertunda, para penerima beasiswa Indonesia akhirnya dapat terbang ke Indonesia.
Di antara dua puluh mahasiswa Myanmar penerima beasiswa Indonesia, sepuluh di antaranya belajar online dari Myanmar karena pembatasan perjalanan internasional sebagai upaya untuk menekan penyebaran pandemi COVID-19. Mahasiswa lainnya telah berada di Indonesia sebelum pandemi. Mereka yang masih belajar online adalah mahasiswa Universitas Jambi, Universitas Andalas, dan Universitas Negeri Padang.
Kini, mereka sudah dapat mulai belajar
langsung di Indonesia, karena sejak 13 Oktober 2021, peraturan yang
memungkinkan mahasiswa asing memperoleh visa tinggal terbatas Indonesia
diberlakukan. Sejak pemberlakukan peraturan tersebut, seorang mahasiswa Myanmar
penerima beasiswa Universitas Jambi terbang ke Indonesa 7 Desember 2021.
Mahasiswa lainnya saat ini sedang mempersiapkan keberangkatan ke Indonesia.
(rls/ant/KBRI
Yangon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar