Email

# Email Redaksi : parahyanganpost@yahoo.co.id, parahyanganpostv@gmail.com - Hotline : +62 852 1708 4656, +62 877 7616 1166
Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 April 2022

Bantuan Kemanusiaan Untuk Palestina dan Suriah


 AssalamualaikumWrWb BerBagi Paket Ifthor / Berbuka Puasa & Paket Bahan Pangan Hari Raya Lebaran / Iedul Fitri  Untuk Saudara Saudara Kita Di Camp Camp Pengungsian Palestina Dan Suriah.  Semoga Memberikan Manfaat Dan Dapat Sedikit Mengurangi Beban Penderitaan Mereka.

Eko Sulistio dari lembaga kemanusiaan, Sabawana (Squad Penanggulangan Bencana Indonesia), berangkat ke Palestina dan Suriah untuk berbagi paket Iftor/berbuka puasa dan paket bahan pangan Hari Raya Idul Fitri untuk saudara-saudara kita di Camp-Camp oengungsian Palestina dan Suriah (Foto : Kiriman dari Eko Sulistio/pp)

Anak-anak di camp-camp pengungsian di Palestina dan Suriah merasa senang, menikmati bantuan dari para relawan dari Indonesia.


Mereka adalah anak-anak yang menjadi korban kekejaman penjajah zionis Israel




Jumat, 10 Desember 2021

Hadiri Kongres Ekonomi Umat II MUI, Jokowi Targetkan Tahun 2024 Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia

JAKARTA (Parahyangan Post) - Presiden Joko Widodo bersyukur kondisi ekonomi syariah Indonesia di kancah internasional di periode 2020-2021 sudah menempati urutan keempat di dunia. Peningkatan itu mengindikasikan pengelolaan ekonomi syariah di Indonesia terus menggeliat.

Saat membuka Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia tahun 2021, Jokowi mengungkapkan bahwa pada tahun 2014 posisi ekonomi syariah Indonesia masih diurutan kesembilan.

Dalam acara yang bertema "Arus Barus Penguatan Ekonomi Indonesia" itu, orang nomor satu di Indonesia ini yakin, kedepan pertumbuhan ekonomi syariah akan mengalami peningkatan signifikan.

Ia menargetkan pada tahun 2024 mendatang, ekonomi syariah Indonesia ada di posisi puncak. Dengan kata lain, Jokowi ingin Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

"InsyaAllah dua tiga empat tahun ini akan masuk kedua atau satu. Kalau pertumbuhannya seperti yang kita lihat sekarang kan cepat sekali," demikian kata Jokowi di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Jalan Gatot Siebroto, Jakarta Pusat, Jumat sore (10/12).

Jokowi kemudian menyampaikan argumentasi mengapa Indonesia akan mampu menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Kata dia, pasar ekonomi syariah Indonesia sudah mulai ekspansi ke semua negara.

Ia berharap, dengan jumlah total penduduk muslim dunia yang mencapai 87 persen atau 207 juta jiwa, Indonesia akan berhasil merealisasikan target tersebut.

"Kita telah berkomitmen telah menjadi pusat ekonomi syariah di tahun 2024. Kita akan berusaha keras untuk itu," demikian penegasan Jokowi.

Kongres Ekonomi Umat II MUI itu dihadiri oleh Wail Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan dan berbagai petinggi MUI lainnya. 

(inf/mui/rat/pp)

Kongres Ekonomi Umat II, Buya Anwar Abbas Ingatkan Pemerintah Peduli Usaha Mikro dan Ultra Mikro

JAKARTA (Parahyangan Post)Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas, mengingatkan pemerintah memperhatikan usaha mikro dan ultra mikro. Menurutnya, dua kelas usaha  ini belum memiliki akses pembiayaan memadai untuk menjangkau perbankan.

Dia mencermati, selama ini pemerintah telah berhasil menyejahterakan usaha besar, menengah, dan kecil saja. Sementara kelompok usaha yang masuk kelas mikro dan ultra mikro belum terjamah pendanaan perbankan.

“Sehingga kesenjangan sosial ekonomi masyarakat Indonesia semakin terjal dan meningkat setiap tahunnya. Hal itu sangat berbahaya karena berpotensi menggangu stabilitas kesatuan bangsa, ” ujar Buya Anwar saat memberikan sambutan Pembukaan Kongres Ekonomi Umat II, Jumat (10/12) di Hotel Sultan, Jakarta.

Mewakili Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, yang berhalangan hadir pada acara tersebut, Buya Anwar Abbas menuturkan, kelompok usaha mikro dan ultra mikro mencapai angka 68 persen. Pelaku usaha dalam kelas ini mencapai 63 juta  jiwa. Bila kelompok ini diperhatikan, kata dia, maka daya beli masyarakat secara agregat juga akan naik signifikan.

“Perlu langkah afirmatif dari pemerintah berupa kebijakan yang lebih kuat agar mengubah situasi ini. Sehingga masyarakat lapis bawah bisa tertolong terutama mereka yang berada di kelompok usaha mikro dan ultra mikro. Pemerintah perlu mendampingi, membantu, memfasilitasi permodalan, proses produksi, pemasaran, sampai manajemen, ” ujar Buya Anwar di hadapan Presiden Joko Widodo yang hadir langsung dalam acara tersebut.

Dengan langkah afirmatif dari pemerintah itu, lanjut Buya Anwar, apapun yang nanti diproduksi oleh pelaku usaha mikro dan ultra mikro akan diterima pasar dengan baik. Sehingga ekonomi Indonesia secara keseluruhan akan semakin menggeliat dan berkembang. 

(inf/mui/rat/pp)

Kamis, 09 Desember 2021

Wujudkan Organisasi Profesional dan Akuntabel, MUI Kembali Raih Sertifikat ISO

JAKARTA (Parahyangan Post) — Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menerima Sertifikat ISO 9001: 2015. Sertifikat ini menunjukkan komitmen MUI untuk menjadi organisasi yang profesional dan akuntabel.

Penyerahan Sertifikat ISO 9001: 2015 dilakukan secara simbolik kepada Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar oleh Komisaris WQA Regional Asia Pasifik, Iskandar Zulkarnain, Selasa (7/12). Turut menyaksikan penyerahan sejumlah tokoh antara lain Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua MPR  RI Bambang Soesatyo, sejumlah duta besar negara sahabat, dan segenap dewan pimpinan harian MUI.

Ketua MUI Bidang Organisasi , Prof KH Noor Achmad, mengatakan untuk kali kedua MUI berhasil meraih sertifikat ISO. Sertifikat yang sama berhasil didapatkan sejak 2017 lalu.

Menurut Kiai Noor, sertifikat ini menunjukkan bahwa MUI adalah salah satu lembaga keagamaan yang mempunyai kinerja, tata kerja, sistem organisasi,yang tidak hanya dinilai nasional tetapi juga mendapat pengakuan lembaga internasional.

Dia menunjukkan, upaya ini dirintis secara sungguh-sungguh salah satunya oleh Buya Anwar Abbas dan sejumlah tokoh di Baznas seperti Prof Bambang Sudibyo. 

Dengan demikian, kata dia, dirinya berharap Baznas dan MUI, jadi organisasi keagamaan yang terbaik di Indonesia, khususnya kinerja pelaksanaan organisasi, sehingga kepercayaan kepada lembaga keagamaan meningkat. “Itu terus kita lakukan bersama,” kata dia.

Kiai Noor meyakinkan, sekarang ini, di lingkungan MUI, tidak hanya pengurusnya, tetapi semua karyawan pegawai, adalah orang yang punya profesionalitas dan bisa dipercaya.

Dia berpandangan maka dari itu, keyakinan yang akan datang, MUI terus mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional. “Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada WQA yang telah beri kepercayaan kepada MUI, kerjasama ini, berharap terus berlanjut. Dan insya Allah MUI terus pertahankan kepercayaan ini,” ujar dia.

Sementara itu, Komisaris WQA Regional Asia Pasifik, Iskandar Zulkarnain, menyampaikan selamat kepada MUI atas keberhasilannya mempertahankan maintenance ISO. Sertifikat ini merupakan penghargaan dan bentuk pengakuan lembaga sertifikasi internasional.

Menurut dia,  MUI terapkan sistem manajemen mutu, sertifikat ini menunjukkan komitmen MUI dan semua pengurusnya menjalankan persyaratan dari sertifikat ISO 9001: 2015.

Dia berahap dengan melalui sertifikt ini akan meningkatkan pelayanan MUI terhadap umat dan mitra kerja, meningkatkan produktivitas dan budaya kerja MUI, meningkatkan kinerja selama pandemi sekaligus wujudkan MUI menjadi organisasi modern, profesional, akuntabel, dan transparan.

Dia menyatakan tak mudah menjalankan manejemun mutu, membutuhkan pengorbanan kerja keras tim dan tim terkait termasuk komisi dan lembaga di MUI.

Dia berpesan, pencapaian ini bukan tujuan akhir, melainkan langkah keberlanjutan MUI untuk proses perbaikan berkesinambungan, dengan pencapaian ini.

“Diharapkan semangat motivasi dan menularkannya kepada seluruh MUI provinsi dan ormas Islam melakukan perbaikan jadi organisasi modern, bersih, dan profesinoal,” tutur dia.

Dalam pengarahannya, mewakili Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar,  Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas, mengatakan MUI ingin menjadi organisasi modern. Salah satu ciri modern tersebut adalah dalam bertindak bersifat efesian dan efektif.

Dia mengatakan, meski MUI sudah berusaha berbuat sebaik mungkin tetapi yang namanya kritik tetap ada. “Tetapi kritik kita dengar dan mencoba berbenah, dan kritik kita jadikan alat evaluasi diri dan kinerja,” kata dia. 

(inf/mui/rls/pp)