Email

# Email Redaksi : parahyanganpost@yahoo.co.id, parahyanganpostv@gmail.com - Hotline : +62 852 1708 4656, +62 877 7616 1166

Minggu, 19 Februari 2012

Suarakan Impianmu


Sahabat anak menyerukan kesadaran masyarakat atas hak marjinal Indonesia untuk mengeluarkan pendapat dalam peringatan Hari Sahabat Anak 2012 dengan tema “Suarakan Impianmu”.

Kegiatan ini menjadi semangat Gerakan Sahabat Anak selama tahun 2012 yang dimulai dari Hari Sahabat Anak pada 17 Februari 2012 hingga puncaknya pada Jambore Sahabat Anak 2012 yang akan diadakan pada Juli 2012.

“Ditengah riuh rendahnya opini dari pemerintah, masyarakat, pemerhati, dan praktisi pendidikan tentang pentingnya perbaikan kesejahteraan bagi anak-anak marjinal, apakah ada yang mendengarkan suara dari anak-anak itu sendiri ?, tanya Minggu Tamba, Koordinator Harti Sahabat Anak 2012. “Hak untuk mengeluarkan pendapat merupakan salah satu hak yang sering kali terlewatkan karena mereka dianggap masih kecil dan karenannya tidak tahu apa-apa. Berangkat dari kepribadian ini Sahabat Anak mengajak masyarakat untuk mendengarkan suara-suara kecil ini.”

Kampanye Hari Sahabat Anak 2012 merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Sahabat Anak sejak tahun 2008 untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap 10 hak-hak sesuai dengan Konvensi Hak Anak PBB tahun 1989.

Selama kampanye tersebut berlangsung, Sahabat Anak akan melakukan roadshow yang didukung oleh PT.Asuransi Aviva Indonesia ke berbagai wilayah Jabodetabek untuk mensosialisasikan hak-hak anak untuk mengeluarkan pendapat serta memberi mereka kesempatan untuk melontarkan uneg-uneg tentang sosok/guru/pengajar yang menjadi panutan mereka dengan membuat video sederhana yang ditargetkan akan melibatkan 1.000 anak dari 25 area di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang.

Partisipasi publik diakomodir melalui peran para pendamding anak dalam roadshow tersebut. Jalannya acara juga dapat diikuti oleh masyarakat yang tidak bisa hadir melalui audio streaming di www.sahabatanak.com.

“Intisari dari vidio yang telah dibuat oleh anak-anak tersebut akan direkomendasikan kepada berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, media, tokoh pendidikan, institusi pendidikan dan lembaga-lembaga terkait. Perubahan terjadi ketika kita mau meluangkan waktu untuk suara anak-anak,” kata Minggu.

Sementara itu Asuransi Aviva Indonesia mendukung penuh kegiatan Sahabat Anak,karena kepedulian yang besar terhadap anak-anak Indonesia terutama anak marjinal yang seringkali kehilangan kesempatan untuk memiliki impian dan masa depan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social responbility Aviva Global yang sudah dilaksanakan dibeberapa negara dalam program Street To School yang memfokuskan pada pemberdayaan anak-anak jalanan. “Kami berharap konstribusi ini dapat memberi jalan bagi anak-anak jalanan dan anak marjinal sehingga mereka berani bermimpi untuk memiliki masa depan yang lebih baik,”tutur Meyliana Kwan,CSR Manager Asuaransi Aviva Indonesia.

Tentang Sahabat Anak

Komunitas Sahabat Anak (SA) merupakan sekelompok sukarelawan yang mendukung gerakan pendampingan anak jalanan di daeraj DKI Jakarta dan sekitarnya. Saat ini SA memiliki 8 (delapan) Bimbingan Belajar di daerah Prumpung, Grogol, Cijantung, Gambir, Manggarai, tanah Abang, Mangga Dua dan Kota Tua. Sahabat Anak mendukung kampanye “Stop Beri Uang, Jadilah Sahabat Anak.”.

Gerakan yang dirintis sejak tahun 1997 tersebut dimulai oleh sekelompok pemuda yang menjalin persahabatan dengan anak-anak kaum marjinal melalui acara tahunan Jambore Anak Jalanan (sekarang dikenal sebagai Jambore Sahabat Anak). Selama lebih dari 10 tahun keberadaannya, selain Bimbingan Belajar, Pusat Kegiatan Anak/PKA (sekolah nonformal bagi remaja jalanan putus sekolah), TK/PAUD anak jalanan di Grogol, dan Rumah Singgah di area Pasar Rebo. Sahabat Anak juga memberi bantuan beasiswa bagi lebih dari 100 anak jalanan. Komunitas ini juga secara rutin melakukan pemutaran film, mengadakan taman bacaan, pembagian makanan/minuman bergizi serta pengobatan gratis. Saat ini Sahabat Anak mulai merintis kegiatan advokasi dan pemberdayaan ekonomi bagi anak-anak binaannya.

Perlu dicatat bahwa asset terbesar Sahabat Anak adalah para sukarelawan yang memiliki semangat volunterisme luar biasa. Mereka terdiri dari mahasiswa, alumni, pemuda, kaum professional hinga ibu rumah tangga yang tidak jarang merogoh kantung pribadi untuk keperluan adik-adik binaannya. Kepedulian mereka, didasarkan oleh kasih dan terutama pengakuan bahwa anak-anak ini sama seperti anak normal lainnya, yang memiliki hak untuk hidup lebih baik dan kesetaraan dalam berbagai kesempatan, terlebih, karena mereka berharga. * (ratman aspari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar