Email

# Email Redaksi : parahyanganpost@yahoo.co.id, parahyanganpostv@gmail.com - Hotline : +62 852 1708 4656, +62 877 7616 1166

Kamis, 29 September 2011

Halal Bihalal Keluarga Besar Liga Muslim Indonesia (LMI)




BOGOR (PP) – Bertempat di Wisma Batan (24-25/09) Liga Muslim Indonesia (LMI) mengadakan Halal Bihalal, sekaligus konsolidasi organisasi. Hadir dalam acara tersebut KH.M.Royanuddin AS selaku Dewan Syuro, jajaran pengurus baik dari DPP, DPD, dan keluarga besar LMI, serta tamu undangan lainnya.

Menurut,Ketua Umum DPP Liga Muslim Indonesia, Djamidin Umar, kegiatan halal bihalal seperti ini merupakan agenda rutin di kalangan LMI, sebagai tradisi kaum gerakan. LMI, sendiri lanjut Djamidin Umar, memiliki kaitan historis, sebagai bagian dari mata air gerakan Islam di Indonesia yang ingin membangun kembali gerakan Islam yang damai atas dasar sejarah dan budaya. “The new Islamic movement building visionary to peace justice and prosperity based on Indonesia history and culture.” Hal ini menjadi tema besar halal bihalal dan konsolidasi LMI tahun ini.

Dalam perjalanan organisasi, jelas Ketua Umum, LMI pernah mengalami stagnasi dan kevakuman sekitar 10 tahun, dan pada moment ini kita mulai merajut kembali, sebagai kebangkitan Liga Muslim Indonesia. “Kami dari DPP LMI telah mengunjungi ikhwan/akhwat, keluarga besar LMI di daerah-daerah,praktis mereka kini dalam kesendirian, tidak seperti pada tahun 1980-an, maka untuk mencapai tujuan perjuangan, tidak bisa dengan individu-individu, harus dengan organisasi yang solid,”jelas Djamidin Umar.

Maka sejak enam bulan terakhir jajaran DPP LMI, dengan kodisi serba keterbatasan, terus merumuskan aturan organisasi, dengan menitikberatkan Islam sebagai landasan juang, termasuk logo, kerangka organisasi yang kokoh, sehingga bisa dikatakan LMI tampil dengan format baru, demi untuk generasi mendatang.

Sementara itu, KH.M.Royanuddin AS, selaku Dewa Syuro menegaskan, LMI lahir demi nilai-nilai kemanusiaan dengan tatanan kemanusiaanya pula. Pria yang akrab di sapa Buya ini, menegaskan bahwa LMI ingin membangun gerakan Islam dengan pendekatan sejarah dan budaya. Untuk itu, perlunya membangun kembali strategi-strategi yang sesuai denga Hadist dan Al Qur’an. Buya, yang kini banyak berdakwah dengan berbagai pendekatan seni dan budaya, mulai dari pakaian, musik tradisional dan wayang golek, berharap agar LMI kembali bangkit dan kokoh, memiliki sumbang sih yang nyata bagi umat Islam, bangsa dan Negara. * (ratman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar