Email

# Email Redaksi : parahyanganpost@yahoo.co.id, parahyanganpostv@gmail.com - Hotline : +62 852 1708 4656, +62 877 7616 1166

Selasa, 11 Januari 2011

Sajian Khas Wisata Alam Pangjugjugan




Hanjeli Yang Hampir Punah

Sumedang, Parahyangan Post - Dalam sajian sehabis makan siang selepas acara pagelaran seni sunda di Wisata Alam Pangjugjugan belum lama ini, di dapati bersama sajian lain makanan khas kecamatan Pamulihan Peuyeum Hanjeli. Makanan unik ini rupanya sangat mengundang perhatian pengunjung, karena di kabupaten Sumedang pun hanya di kecamatan Pamulihan saja ada jenis makanan tersebut. Peuyeum hanjeli enak rasanya manis dan memilki citra rasa yang berbeda dengan peuyeum singkong dan peuyeum beras ketan. Peuyeum hanjeli sangat di minati para tamu yang datang pada saat itu. Makanan yang satu ini ternyata sudah hampir punah karena pohonnnya pun di Pamulihan susah di dapat.
Seorang perempuan yang tua renta yang membuat peuyeum hanjeli di Cilembu. Ma Uwat demikian di panggilnya perempuan yang sudah menginjak usia 81 tahun ini ternyata hanya satu-satunya yang bisa membuat peuyeum hanjeli.
Di desanya desa Cilembu pohon Hanjeli menurut Ma Uwat sudah ada sejak tahun 1949. Dulu di Cilembu pohonnya cukup banyak. Tetapi dari tahun ke tahun pohon hanjeli terus berkurang. Hal ini disebabkan karena para petani kurang menyukai menanam hanjeli. Apalagi tahun ini di ujung tahun 2010, Ma Uwat seorang perempuan yang masih kelihatan segar ini, sangat prihatin karena pohon hanjeli tidak di minati. Ma Uwat bertutur bahwa hanjeli sebenarnya bisa menjadi sajian yang enak dan menarik. Karena hanjeli bisa di buat menjadi berbagai jenis makanan, bisa di bubur yang di campur gula dan santan, bisa di buat goreng ketan, di buat dodol juga jenis lain.
Rasa prihatinnnya yang dalam karena pohon hanjeli tidak di minati rupanya menggugah hati seorang H. Djajat yang meminta bantuan Ma Uwat untuk menanam hanjeli di kawasan Wisata Alam Pangjujgjujgan yang dia miliki. Ma Uwat mengaku dialah yang membuatnya seorang diri makanan dari hanjeli di tempat digelarnya acara pagelaran seni sunda tersebut.
Seiring dengan usianya yang semakin tua, seiring pula dengan punahnya pohon pohon hanjeli di Cilembu, Ma Uwat kehilangan harapan mungkin suatu masa ketika dirimya sudah tidak ada di alam wisata pangjugjugan tidak akan pernah ada lagi peuyeum hanjeli.Karena siapa lagi yang akan menanam pohon pohon itu,dan siapa lagi yang bisa membuat sajian khas dari hanjeli. Harapannya sudah semakin tipis,t etapi dia akan merasa bangga karena walau sudah tua renta masih bisa membuat sajian istimewa untuk para tamu Wisata Alam Pangjugjugan. Seandainya pohon hanjeli dilestarikan dan dikembangkan bukan hal yang tidak mungkin jika suatu saat jenis makanan dari hanjeli akan menjadi produk unggulan kecamatan Pamulihan selain ubi Cilembu yang sekarang ini telah terkenal sampai ke luar negeri. * (nuning)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar